Friday, May 4, 2018

Teknik Perawatan Mesin



MAKALAH
TEKNIK PERAWATAN MESIN

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Mata Kuliah Teknik Perawatan Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma



 


Disusun Oleh :
Hezi Tripangestu Jumena       23415155






JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2018


DAFTAR ISI


Daftar Isi  ......................................................................................................       ii

BAB  I        PENDAHULUAN
                    1.1    Latar Belakang  ...................................................................        1
                    1.3    Tujuan Penulisan  ................................................................        1

BAB II       PEMBAHASAN
                    2.1    Pengertian dan tujuan perawatan.........................................        2
                    2.2    Jenis-jenis perawatan...........................................................        3
                    2.3    Bentuk-bentuk perawatan....................................................        4
                    2.4    Istilah-istilah umum dalam erawatan...................................        5
                    2.5    Strategi perawatan................................................................        6
                           
BAB III      PENUTUP
                    3.1     Kesimpulan ..........................................................................      8
  

BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang.
           Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut :
           1.   Kualitas baik
           2.   Harga pantas
           3. Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.
           Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana. 
           Perawatan  adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima. Merawat dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.
 
1.2       Tujuan Penulisan.
            Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui secara umum pengetahuan tentang teknik perawatan mesin (Maintenance).
2. Mengetahui proses atau tata cara dalam perawatan mesin (Maintenance) yang sesuai dengan standar yang sudah ada.
3.  Diharapkan dapat menerapkan ilmu tentang perawatan mesin (Maintenance) yang telah di pelajari ke dalam dunia industri.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1      Pengertian Dan Tujuan Perawatan.
           Sistem Perawatan mempunyai fungsi yang sangat penting di suatu perusahaan guna kelancaran proses produksi. Perawatan yang bersifat pencegahan pada saat ini masih kurang mendapat perhatian kecuali pada perusahaan yang sudah merasakan dan mengetahui pentingnya sistem perawatan untuk menunjang kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produk. Pada umumnya perusahaan hanya melakukan tindakan yang bersifat perbaikan (Corerective Maintenance) kurang mendapatkan perhatian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya perhatian dari kalangan perusahaan akan arti pentingnya sistem perawatan sebagai berikut :
1. Belum dirasakannya pengaruh kerusakan peralatan terhadap kelancaran proses produksi, karena kemacetan produksi juga akibat dan kemacetan pada bagian fungsi produk lainnya
2. Belum dipahaminya tujuan dari aktivitas perawatan dan manfaat dari penerapan sistem perawatan
3. Belum dimengerti sebab akibat terhadap kerusakan mesin pada proses produksi
           Perawatan merupakan kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas (peralatan) pabrik dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan rencana sehingga mencegah terjadinya kerusakan selama proses produksi berlangsung atau sebelum tercapainya rencana dalam jangka waktu tertentu.
            Adapun tujuan utama dari kegiatan sistem perawatan ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mencapai tingkat biaya perawatan (Maintenance) seoptimal mungkin, dengan melaksanakan kegiatan perawatan secara efektif dan efisien
2. Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi
3. Mesin dan peralatan produksi (fasilitas produksi) yang ada di dalam perusahaan tersebut akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lebih lama
4. Mengontrol setiap mesin agar tetap terjaga pemakaiannya dari kerusakan
5. Menjamin keselamatan operator yang menggunakan saran dan alat tersebut
6. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat mambahayakan keselamatan pekerja.
7. Menjaga kualitas produk pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sehingga kegiatan produksi tidak terganggu.

2.2       Jenis-jenis Perawatan.
       Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan.
          Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
1.      Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2.      Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).


2.3       Bentuk-Bentuk Perawatan.
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif).
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
2. Perawatan Korektif Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
3. Perawatan Berjalan Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance) Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance) Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:
1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance) Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.
2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement) Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.

2.4       Istilah-istilah Umum Dalam Perawatan.
1. Availability : Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk dipakai/dioperasikan.
2. Downtime : Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak dipakai/dioperasikan.
3. Check: Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.
4. Facility Register : Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut inventarisasi peralatan/fasilitas.
5. Maintenance management : Organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui bersama.
6. Maintenance Schedule : Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadian-kejadian yang menyertainya.
7. Maintenance planning : Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda, peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan datang.
8. Overhaul : Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
9. Test : Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat diterima.
10. User : Pemakai peralatan/fasilitas.
11. Owner : Pemilik peralatan/fasilitas.
12.Vendor: Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan, pabrik-pabrik dan bangunan-bangunan.
13.Trip : Mati sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik).
14.Shut-in : Sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak)
15.Shut-down :  Mendadak mati sendiri atau sengaja dimatikan.

2.5       Strategi Perawatan.
Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas produksi pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk perawatan yang akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga perawatan dan kondisi peralatan yang dikerjakan.
1.      Dalam menentukan strategi perawatan, banyak ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya :
a.    Tenaga kerja yang terampi.
b.    Ahli teknik yang berpengalaman.
c.    Instrumentasi yang cukup mendukung.
d.    Kerja sama yang baik diantara bagian perawatan.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan :
a.      Umur peralatan/mesin produksI,
b.      Tingkat kapasitas pemakaian mesin.
c.       Kesiapan suku cadang.
d.      Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat.
e.       Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.


BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan.
            Proses perawatan mesin produksi tidak mungkin dihindari oleh suatu perusahaan, karena hal ini berkaitan erat dengan kelancaran proses produksi. Perawatan mesin yang biasanya dilakukan oleh perusahaan hanya berupa corrective maintenance yaitu mengganti komponen jika terjadi kerusakan. Tanpa disadari tindakan tersebut justru mengakibatkan peningkatan biaya produksi karena penggantian komponen dilakukan pada saat proses produksi sedang berjalan. Berbeda dengan preventive maintenance, yang dapat memperkecil kemungkinan kerusakan mesin produksi sehingga proses dapat berjalan dengan lancar. Selain itu umur teknis dari mesin-mesin produksi akan lebih lama. Untuk itu akan dibuat sistem penjadwalan preventive maintenance yang diharapkan dapat menekan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan. 









Referensi :
https://dokumen.tips/documents/sistem-perawatan.html. Dian Utami. 2015